cerai .... hm, kata yg agak tabu klo ngedengarnya, bkn krn risih tpi jgn sampai itu terjadi pada kita. awalnya aku pun tdk ingin hal itu, tpi takdir berkata lain.
jodoh itu misteri, ya benar, mata bs salah, hati bs buta, tpi setidaknya qt msh ada nurani, dia yg berbicara, krn nurani menuntun kpd kebenaran haqiqi. apakah dia benar benar tepat buat qt apa tidak, tpi seringkali qt menyampingkan bisikan nurani itu sendiri....
jodoh itu bkn takdir, krn itu sesuatu yg bs dirubah .... itu adl pilihan begitupula dgn perceraian.
cara damai udh ditempuh, tpi koq sepertinya tiap tahun kejadian itu
berulang lgi, dst. sampai di suatu saat ketika dia meminta ijin poligami
pun q ijinkan, oh, mungkin ada baiknya buat qt spy gk sering bertemu /
mengurangi konflik. tpi rupanya dia yg emg gk tahan hidup bersama seatap
lg. don't ask me why.!!! ask him.
krn aq berkeyakinan bahwa jika seorang wanita menggugat dgn alasan yg tdk benar/syarà maka diharamkan mencium bau surga. jadi scr agama dia yg mengucapkan talak.
bagaimana perasaanq...
perasaan sedih bs q cover sedemikian rupa, krn belajar setelah menikah qt diharuskan mampu mengelola rasa, hrs sdh terbiasa hm, perasaan sedih dan yang lain-lain campur jd satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar